ad-12 Blog

Subscribe to ad-12 Blog feed ad-12 Blog
Because I Can't Become Somebody Else
Updated: 1 day 19 hours ago

Microsoft 365 Copilot: Goodbye Office?

Sat, 02/01/2025 - 10:21

Di awal tahun 2025 ini Microsoft membuat kejutan dengan mengumumkan rebranding untuk aplikasi Microsoft 365 (Office) menjadi Microsoft 365 Copilot. Sementara Microsoft 365 (Office) adalah rebranding dari Office 365, kali ini tanpa embel-embel Office sama sekali. Seperti yang kita ketahui, Microsoft Copilot adalah brand untuk AI assistant yang berbasis ChatGPT dari OpenAI. Dengan trend AI yang menjangkiti dunia teknologi informasi saat ini, nampaknya Microsoft ingin menonjolkan brand Copilot sebagai aplikasi AI terdepan. Pengguna Windows pun perlahan menyadari perubahan pada app Office alias Microsoft 365 sekarang berubah menjadi 365 Copilot lengkap dengan perubahan logo yang 100% sama dengan Microsoft Copilot dengan tambahan teks “M365” di bagian bawah.

Kehadiran Microsoft 365 Copilot ini disambut dengan protes keras para pengguna (subscriber) karena diberlakukan secara otomatis (opt-in) dan menambahkan US$ 3 pada tagihan bulanan mereka. Untuk menghindari hal ini, Anda harus membatalkan langganan Anda saat ini, dan memilih opsi Microsoft 365 Personal atau Family “Classic”. Anda harus mengulangi langkah ini saat periode tagihan akan berakhir. Namun, harus diingat bahwa ini hanyalah solusi sementara. Di masa datang, kemungkinan fitur AI ini akan menjadi wajib bagi semua pengguna (subscriber). Trik ini juga tidak berlaku bagi pengguna baru.

Dengan rebranding terakhir ini apakah Microsoft benar-benar akan mengakhiri penggunaan brand “Office” untuk produk aplikasi produktivitas mereka? Meskipun Microsoft saat ini mengandalkan cloud sebagai sektor yang menyumbang pendapatan terbesar, Office masih menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bersama Windows. Di sisi lain, produk standalone mereka masih menggunakan brand Office (versi terakhir 2024). Ada kemungkinan rebranding ini dilakukan sebagai diferensiasi antara produk standalone dan subscription.

XL dan Smartfren Merger menjadi XLSmart

Tue, 01/28/2025 - 21:42

Akhirnya domino terakhir jatuh juga. Operator telekomunikasi seluler (terkecil) Smartfren akhirnya dikabarkan akan bergabung dengan XL Axiata. Gabungan keduanya dinamakan PT. XLSmart Telecom Sejahtera dengan nama brand “XLSmart”. Sebelumnya XL Axiata juga mengakuisisi PT Natrindo Telecom (Axis) pada tahun 2014. Merger kedua opsel ini agaknya akan menjadi puncak dari gelombang “konsolidasi” antaroperator telekomunikasi seluler yang jumlahnya sempat mencapai angka 11, sehingga menyisakan hanya tiga saat ini.

“Silsilah” Operator Telekomunikasi Seluler di Indonesia

Dinamika bisnis telekomunikasi di Indonesia memang pada akhirnya menuntut konvergensi dalam segi layanan maupun penyedia layanannya. Operator seluler ramai-ramai bertransformasi menjadi operator telekomunikasi yang bukan hanya menawarkan layanan seluler, namun juga layanan non-seluler. Dalam hal ini adalah layanan internet rumah (home broadband) yang berbasis FTTH (Fiber-To-The-Home) alias internet kabel/fiber optic atau istilah populernya “WiFi”. XL Axiata mungkin menjadi pelopornya dengan menawarkan layanan XL Home Fiber, disusul Indosat dengan layanan Indosat GIG. Dalam perkembangannya, layanan ini digabungkan dengan layanan seluler sebagai bentuk konvergensi layanan fixed-wireless. XL Axiata menawarkan XL Satu, Indosat menawarkan HiFi (karena GIG terpaksa ditutup) setelah mengakuisisi MNC Play, dan Telkomsel menawarkan Telkomsel One, setelah resmi mengelola IndiHome, yang sebelumnya dikelola PT Telkom Indonesia. Lebih jauh, XL Axiata resmi mengakuisisi LinkNet, operator layanan TV dan Internet kabel dengan brand FirstMedia. Bahkan Smartfren sendiri juga mengoperasikan layanan internet rumah MyRepublic.

Pada akhirnya, diharapkan kosolidasi layanan dan operator telekomunikasi ini diharapkan akan lebih menguntungkan bagi konsumen sekaligus menyehatkan iklim usaha di sektor telekomunikasi.

Smart TV, Android TV, Google TV?

Fri, 11/01/2024 - 09:47

Di masa dulu, TV adalah TV, seiring kemajuan teknologi, muncullah tipe-tipe baru televisi, seperti TV Projektor, TV Plasma, dan TV LCD, selain TV tabung yang umum dipakai. Pada perkembangannya, bukan hanya sisi perangkat keras TV yang semakin canggih, sisi perangkat lunaknya pun tidak mau ketinggalan. Saat ini, istilah-istilah seperti Smart TV, Android TV atau Google TV sudah menjadi kosakata sehari-hari. Namun demikian, masih banyak yang bingung membedakan istilah-istilah tersebut. Di bawah ini adalah penjelasan singkat dari ketiga istilah tersebut, yang sebenarnya saling berkaitan satu sama lain.

Pertama, istilah Smart TV sebenarnya mengacu pada penambahan kata “smart” pada perangkat elektronik seperti smartphone, smart card, smart appliance, smart home yang mengacu pada keberadaan semacam sistem komputer di dalam perangkat tersebut, artinya ada perangkat keras dan perangkat lunak khusus yang menjalankan suatu fungsi tertentu. Dalam konteks Smart TV, artinya perangkat TV tersebut dapat memasang/menjalankan aplikasi seperti halnya komputer/smartphone. Tentu saja, aplikasi yang bisa dijalankan akan bergantung pada sistem operasi yang digunakan. Beberapa sistem operasi Smart TV yang digunakan saat ini antara lain:

  • Android TV, digunakan oleh Sony, TCL, Sharp, Panasonic, Toshiba, Hisense, Xiaomi, Aqua, Polytron
  • Tizen OS, digunakan oleh Samsung
  • webOS, digunakan oleh LG
  • tvOS, digunakan oleh Apple
  • FireOS, digunakan oleh Amazon, Hisense
  • Vidaa U, digunakan oleh Toshiba, Hisense
  • Roku TV, digunakan oleh TCL, Philips, Hisense
Tampilan Android TV (sumber: Google)

Aplikasi yang bisa diinstal di Smart TV di antaranya: Netflix, Prime Video, Disney+(Hotstar), HBO Go, Vidio, Mola, Viu, Catchplay, WeTV, Lionsgate Play, AppleTV+. Jadi, Android TV adalah salah satu platform Smart TV. Sedangkan Google TV, ini agak rumit, gara-gara Google sendiri agak “galau” dalam menggunakan penamaan ini:

  • Awalnya, Google TV adalah nama platform (sistem operasi) untuk Smart TV (2010 – 2014) sebelum digantikan oleh Android TV
  • Kemudian digunakan sebagai nama aplikasi pengganti Google Play Movies & TV (mulai 2020)
  • Dan belakangan digunakan sebagai tampilan baru bagi sistem Android TV (juga mulai tahun 2020)
  • Yang kemudian akan menggantikan tampilan Android TV di masa yang akan datang.
Tampilan Google TV (Sumber: Google)

Jadi kesimpulannya:

  • Smart TV adalah TV dengan kemampuan seperti komputer/smartphone yang bisa menginstal dan menjalankan aplikasi untuk menampilkan layanan hiburan lewat internet (streaming)
  • Android TV adalah salah satu platform Smart TV yang digunakan oleh merk-merk tertentu
  • Google TV adalah tampilan (UI) Android TV terbaru, yang akan menggantikan tampilan Android TV yang ada sekarang.